Kami tidak akan berhenti di sebatas doa
Kami juga tidak akan terpaku hanya karena keluh
Kelemahan kami sudah ada yang menguatkan
Kesabaran kami sudah ada yang memberikan balasan
Jadi untuk apa kami harus melempar asa
Kami terbiasa menyambut duka dengan canda
Kami tertawa
Kami sudah pernah bertemu susah, ribuan kali
Kami tidak mundur, bahkan demi hari ini
Untuk apa bersedih? Demi air mata sendiri?
Sejak Maret 2005, salah satu dari kami terbaring lemah
Walau hanya untuk duduk, duh susah
Harus beradaptasi dengan korsi roda
Harus rela dengan tindihan beban di dada
Tapi kami tidak pincang, masih bisa berjuang
Dan akan terus bertahan bersama putra kami yang empat orang
Multiple sclerosis memang sedang menyerang syaraf pusat
Tapi kami tidak sakit, hanya sejenak beristirahat
Tidak ada penyakit yang menyengsarakan ketika kelapangan hati yang menular
Tidak ada sengsara yang menyakitkan, ketika ketabahan yang disebar
Keyakinan kami mendahului kenyataan
Kenyataan yang kami yakini melahirkan kekuatan
Kekuatan inilah yang kami gunakan untuk bertahan
Kami dihujani harapan yang belum pernah muncul sebelumnya
Kondisi ini membuat kami menjalani peran baru secara istimewa
Sebuah kesadaran tentang arti sesungguhnya kelemahan dan kelebihan manusia
Disini, di dalam kamar yang kami sebut sebagai gua, kami tidak bersembunyi
Kami tetap mengamati. Mengikuti. Juga menikmati
Kami tetap bekerja. Berkarya. Juga berdoa
Dan untuk semua peran ini, hanya kepadaMu kami bersyukur
PEPENG & TAMI
Kami juga tidak akan terpaku hanya karena keluh
Kelemahan kami sudah ada yang menguatkan
Kesabaran kami sudah ada yang memberikan balasan
Jadi untuk apa kami harus melempar asa
Kami terbiasa menyambut duka dengan canda
Kami tertawa
Kami sudah pernah bertemu susah, ribuan kali
Kami tidak mundur, bahkan demi hari ini
Untuk apa bersedih? Demi air mata sendiri?
Sejak Maret 2005, salah satu dari kami terbaring lemah
Walau hanya untuk duduk, duh susah
Harus beradaptasi dengan korsi roda
Harus rela dengan tindihan beban di dada
Tapi kami tidak pincang, masih bisa berjuang
Dan akan terus bertahan bersama putra kami yang empat orang
Multiple sclerosis memang sedang menyerang syaraf pusat
Tapi kami tidak sakit, hanya sejenak beristirahat
Tidak ada penyakit yang menyengsarakan ketika kelapangan hati yang menular
Tidak ada sengsara yang menyakitkan, ketika ketabahan yang disebar
Keyakinan kami mendahului kenyataan
Kenyataan yang kami yakini melahirkan kekuatan
Kekuatan inilah yang kami gunakan untuk bertahan
Kami dihujani harapan yang belum pernah muncul sebelumnya
Kondisi ini membuat kami menjalani peran baru secara istimewa
Sebuah kesadaran tentang arti sesungguhnya kelemahan dan kelebihan manusia
Disini, di dalam kamar yang kami sebut sebagai gua, kami tidak bersembunyi
Kami tetap mengamati. Mengikuti. Juga menikmati
Kami tetap bekerja. Berkarya. Juga berdoa
Dan untuk semua peran ini, hanya kepadaMu kami bersyukur
PEPENG & TAMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar