Selain
dikenal sebagai public figur, Pepeng juga memiliki perusahaan yang
bergerak di bidang multimedia bernama Jari-jari Communication. Dia juga
pernah bekerja untuk perusahaan Bakrie Brothers di tahun 1989. kini
Dalam keadaan sakit pun, Pepeng masih terus berjuang dan berhasil
menyelesaikan studi S2 nya di Universitas Indonesia bidang psikologi
dengan nilai sangat memuaskan (A). "Mungkin kalau saya masih sehat, saya
belum tentu menyelesaikan S2 saya," ungkap Pepeng.
Dari balik kamar tidurnya yang biasa dia sebut 'Goa’, Pepeng
menjalankan beberapa bisnis online dibidang penjualan domain. Dia juga
menjadi penggagas gerakan sosial pendidikan Indonesia, sebuah gerakan
yang peduli terhadap pembangunan sekolah-sekolah yang roboh. Selain
aktif menulis artikel, Pepeng saat ini juga sedang mempersiapkan sebuah
buku yang diberi judul ‘Di Balik Jari-Jari’. Buku ini menurut Pepeng
lebih diposisikan sebagai buku motivasi bagi para pembacanya.
Untuk mengobati rasa rindu para penggemarnya, Pepeng kini kembali aktif
di layar kaca lewat acara ‘Ketemu Pepeng’ yang ditayangkan salah satu
televisi swasta. Dalam acara talkshow inspiratif ini, setiap tamu yang
hadir menceritakan perjuangan, semangat hidup serta suka duka yang
dialaminya dan Pepeng menjadi teman bicara yang menarik sambil
melontarkan lelucon yang ringan namun tetap berisi. "Saya dulu dikenal
sebagai pembuat keramaian. Doa saya ketika pertama sakit adalah jangan
sampai saya kesepian karena perilaku saya", begitu kata Pepeng.
Memang semenjak sakit, Rumah Pepeng setiap hari selalu dikunjungi oleh
banyak orang. Namun kunjungan mereka bukan untuk menaruh rasa iba, tapi
justru menimba ilmu hidup dari Pepeng. Di kamar tidur yang baru saja
selesai direnovasi ini, Pepeng selalu menerima tamu-tamunya. Dia tak
pernah menolak siapa saja yang ingin bertandang kerumah nya. "Bahkan ada
seorang kenalan dari akun jejaring sosial Facebook, misalnya, datang ke
rumah Pepeng dengan mengajak 100 rekan sekantornya" ujarnya.
Tiap kali berbicara, Pepeng sejatinya dihujani rasa sakit. Tapi, karena
guyonan segar dan sapaan hangatnya, lawan bicara sering kali lupa bahwa
Pepeng sedang sakit. Pepeng justru mampu menebar semangat hidup. "Bukan
penasihat spiritual. Adanya gue aja",ujarnya. Laptop kini menjadi
andalannya untuk tetap menjalin hubungan dengan dunia luar karena Pepeng
tidak bisa menggunakan kursi roda dan hanya terbaring ditempat tidur.
Semangat, perjuangan dan keikhlasan Pepeng dalam melawan sakit yang
dideritanya memang layak menjadi teladan bagi semua pihak bahkan Kick
Andy juga menobatkan Pepeng sebagai salah satu penerima anugrah Kick
Andy Heroes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar