Selasa, 01 Mei 2012

Melawan penyakit Multiple Sclerosis yang diderita Pepeng


 Pada awal mulanya, Pepeng dan keluarga tidak mengetahui jenis penyakit yang menyerangnya. Mereka diombang-ambingkan kebingungan dan ketidakpastian akan penyakit tersebut selama kurang lebih 5 bulan.
Penyakit yang menyerang Pepeng dapat diketahui setelah melakukan pemeriksaan ke Prof. DR Jusuf Misbach di RSCM. Ada beberapa metode pemeriksaan yang tidak dilakukan dirumah sakit sebelumnya seperti MRI, EMG, pemeriksaan cairan otak serta pengambilan sumsum tulang belakang yang hasilnya dikirim langsung ke Amerika Serikat untuk diteleti lebih lanjut. Pada 5 November 2005, Prof Misbach melaporkan hasil laboratorium dari AS kepada Pepeng. Dari situlah ia tahu kalau penyakitnya bernama multiple sclerosis. Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan total penyakit tersebut. Adapaun obat yang telah diciptakan hanya untuk memperpanjang jarak kambuh si penderita.
Dikarenakan belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit multiple scleriosis, mekanisme coping yang dilakukan oleh Pepeng untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya dengan cara merubah mind-set pada dirinya bahwa semua yang ia rasakan adalah anugerah dari Allah. Selain itu, beliau semakin mendekatkan diri kepada Allah agar mendapat kesehatan secara rohani yang mana apabila ia sehat secara rohani, setidaknya hal-hal yang berhubungan dengan jasmani terasa lebih sederhana. Tips yang beliau gunakan untuk melawan rasa sakit tersebut adalah iman. Dengan mempertebal iman, setiap hal yang kita alami, bisa dipandang dari sudut pandang positif dan Pepeng ikhlas menerima semua ketetapan Allah. Sumber-sumber yang efektif dalam melawan penyakitnya (GRR) itu adalah iman, keluarga, juga masyarkat yang selalu mendukung dengan kunjungan mereka kerumah Pepeng, beliau tidak pernah diliputi rasa kesepian.
Apabila ditelaah dalam elemen yang terkandung pada sense of coherence, Pepeng mempunyai keyakinan akan dukungan yang diberikan kepada dirinya tidak hanya dari keluarga tercinta tetapi juga dari masyarakat luas (manageability elemen). Selain itu, beliau yakin bahwa penyakit yang sedang dialaminya adalah sesuatu yang sudah diatur oleh Allah oleh sebab itu Pepeng tetap mempunyai makna hidup untuk bersyukur dan puas akan kehidupannya dengan aspek positive dan negative yang telah terjadi dihidupnya (comprehensibility dan meaningfulness elemen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar