Puisi Untuk Ainun
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
Dan ini do'a pak Habibie yang beliau ucapkan saat tengah menggelar tahlil di rumah beliau di Patra Kuningan Jakarta.
"Ya Allah, lindungilah Ainun, di manapun dia berada. Tempatkanlah Ainun di sisi-Mu, dan berikan Ainun kekuatan, kesabaran, ketentraman, pertolongan dan kenikmatan di sisi-Mu, ya, Allah," pinta Habibie.
"Jika tiba waktunya saya sudah bisa melaksanakan itu semua, dan Engkau berpendapat saya boleh pulang, pulangkanlah ke rumah saya. Rumah saya adalah di tempat mana Ainun sudah tinggal lebih dahulu kini"
Mendengar kisah cinta hingga maut memisahkan mereka sudah banyak kita ketahui mulai dari televisi hingga tulisan-tulisan teman. Namun yang membuatku terpana adalah saat membaca penuturan Dr.dr.Ahsan seorang dokter keluarga B.J Habibie.
Dr.dr Ahsan berkata :"Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat disana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 thn terakhir".
Dr.dr Ahsan sangat terkejut dan berkata,
"Dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal lagi?" Dia tersenyum, seketika itu tangannya menepuk tangan Dr. Ahsan sambil berkata,
"Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan?" Dr. Ahsan menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan Dr. Ahsan masih tetap merinding, Cinta kasih seperti itulah yang semua kita mau dalam hidup
Cinta sesungguhnya justru akan nampak di saat seseorang merasa tidak bisa memiliki lagi cintanya.
Saya suka dengan quote :
"Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik pada apa yang mereka miliki".
Cinta yang sederhana, Cinta tanpa syarat.
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
Dan ini do'a pak Habibie yang beliau ucapkan saat tengah menggelar tahlil di rumah beliau di Patra Kuningan Jakarta.
"Ya Allah, lindungilah Ainun, di manapun dia berada. Tempatkanlah Ainun di sisi-Mu, dan berikan Ainun kekuatan, kesabaran, ketentraman, pertolongan dan kenikmatan di sisi-Mu, ya, Allah," pinta Habibie.
"Jika tiba waktunya saya sudah bisa melaksanakan itu semua, dan Engkau berpendapat saya boleh pulang, pulangkanlah ke rumah saya. Rumah saya adalah di tempat mana Ainun sudah tinggal lebih dahulu kini"
Mendengar kisah cinta hingga maut memisahkan mereka sudah banyak kita ketahui mulai dari televisi hingga tulisan-tulisan teman. Namun yang membuatku terpana adalah saat membaca penuturan Dr.dr.Ahsan seorang dokter keluarga B.J Habibie.
Dr.dr Ahsan berkata :"Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat disana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 thn terakhir".
Dr.dr Ahsan sangat terkejut dan berkata,
"Dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal lagi?" Dia tersenyum, seketika itu tangannya menepuk tangan Dr. Ahsan sambil berkata,
"Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan?" Dr. Ahsan menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan Dr. Ahsan masih tetap merinding, Cinta kasih seperti itulah yang semua kita mau dalam hidup
Cinta sesungguhnya justru akan nampak di saat seseorang merasa tidak bisa memiliki lagi cintanya.
Saya suka dengan quote :
"Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik pada apa yang mereka miliki".
Cinta yang sederhana, Cinta tanpa syarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar