Penyakit multiple scleriosis yang menyerang Pepeng,
tidak begitu saja diterima oleh dirinya dan anggota keluarganya. Pada
awal mulanya, beliau sempat menyerah untuk melawan penyakit tersebut.
Ada ketakutan-ketakutan yang dirasakan oleh Pepeng seperti, takut tidak
bisa menjadi bapak yang baik bagi anak-anaknya, suami yang baik bagi
istrinya, dan juga takut akan merasa kesepian dalam menjalani kehidupan
dengan penyakit barunya. Pepeng pun mengalami ketakutan seperti yang
dirasakan individu pada umumnya, yaitu ketakutan akan perubahan sudut
pandang keluarga, para kerabat dan orang-orang terhadap dirinya dari faktor biopsikososial.
Setelah mengetahui jenis penyakit yang dideritanya, beliau hanya
memohon kepada Allah agar kehidupannya tidak dijauhkan dari keramaian.
Pepeng bangkit dari sakitnya ketika mendapatkan dukungan positif yang
luar biasa dari istri, anak-anak serta kerabat-kerabat dekatnya. Sampai
saat ini, kediaman Pepeng tidak pernah sepi dari ratusan kerabat yang
ingin menjenguknya dengan berbagai tujuan, ada yang berniat untuk
menjenguk, meminta motivasi atau bahkan mahasiswa yang ingin diajar oleh
Pepeng.
Sakit yang dideritanya Pepeng membawa banyak perubahan
positif kedalam hidupnya Perubahan-perubahan yang sangat dirasakan
antara lain:
1. Beliau jauh lebih teliti, sabar dan tidak tergesa-gesa
2. Beliau merasa lebih berpengalaman dan mampu untuk hal-hal yang dulunya hanya sebatas yang ia tahu, dengar dan lihat.
3. Lebih mampu dalam kesabaran karena beliau selalu latih, latih dan latih, dimana saat beliau sehat sangat jarang dirasakan.
Perjuangan tersebut tidak dilakukan Pepeng seorang, Tami
sang istri muncul menjadi seorang wanita yang pembelajar, berguru pada
ketentuan hidup. Ia tidak serta merta menjadi seorang yang kuat namun
dipastikan semakin kuat dari hari ke hari. Ditengah sakitnya, Pepeng
mampu membangun persepsi terhadap keadaan tebarunya. Beliau mampu
menjadi pasien yang baik sekaligus dokter yang hebat bagi diri dan
penyakitnya selain itu beliau mampu menularkan aura positif kepada
setiap penghuni rumahnya untuk mampu menangkap spirit – spirit hidup
yang mungkin saja keluarga lain tidak lagi memiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar