Selasa, 01 Mei 2012

Adaptasi Pepeng terhadap penyakitnya

Penyakit multiple scleriosis yang menyerang Pepeng, tidak begitu saja diterima oleh dirinya dan anggota keluarganya. Pada awal mulanya, beliau sempat menyerah untuk melawan penyakit tersebut. Ada ketakutan-ketakutan yang dirasakan oleh Pepeng seperti, takut tidak bisa menjadi bapak yang baik bagi anak-anaknya, suami yang baik bagi istrinya, dan juga takut akan merasa kesepian dalam menjalani kehidupan dengan penyakit barunya. Pepeng pun mengalami ketakutan seperti yang dirasakan individu pada umumnya, yaitu ketakutan akan perubahan sudut pandang keluarga, para kerabat dan orang-orang terhadap dirinya dari faktor biopsikososial.            Setelah mengetahui jenis penyakit yang dideritanya, beliau hanya memohon kepada Allah agar kehidupannya tidak dijauhkan dari keramaian. Pepeng bangkit dari sakitnya ketika mendapatkan dukungan positif yang luar biasa dari istri, anak-anak serta kerabat-kerabat dekatnya. Sampai saat ini, kediaman Pepeng tidak pernah sepi dari ratusan kerabat yang ingin menjenguknya dengan berbagai tujuan, ada yang berniat untuk menjenguk, meminta motivasi atau bahkan mahasiswa yang ingin diajar oleh Pepeng.
            Sakit yang dideritanya Pepeng membawa banyak perubahan positif kedalam hidupnya Perubahan-perubahan yang sangat dirasakan antara lain:
1. Beliau jauh lebih teliti, sabar dan tidak tergesa-gesa
2. Beliau merasa lebih berpengalaman dan mampu untuk hal-hal yang dulunya hanya sebatas yang ia  tahu, dengar dan lihat.
3. Lebih mampu dalam kesabaran karena beliau selalu latih, latih dan latih, dimana saat beliau sehat sangat jarang dirasakan.
            Perjuangan tersebut tidak dilakukan Pepeng seorang, Tami sang istri muncul menjadi seorang wanita yang pembelajar, berguru pada ketentuan hidup. Ia tidak serta merta menjadi seorang yang kuat namun dipastikan semakin kuat dari hari ke hari. Ditengah sakitnya, Pepeng mampu membangun persepsi terhadap keadaan tebarunya. Beliau mampu menjadi pasien yang baik sekaligus dokter yang hebat bagi diri dan penyakitnya selain itu beliau mampu menularkan aura positif kepada setiap penghuni rumahnya untuk mampu menangkap spirit – spirit hidup yang mungkin saja keluarga lain tidak lagi memiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar